kamu hebat dan kuat
“Maaf , Anda
dinyatakan tidak lulus SNMPTN”
Tepat setahun lalu, kalimat ini memenuhi layar ponsel ku. seonggok
kalimat sederhana namun cukup menyakitkan. Seolah tiap katanya merupakan
kutukan dari Sang Maha Kuasa. Disaat itu, aku merasa seperti orang yang paling
bodoh karena tidak bisa lulus di Universitas yang aku inginkan.
Notifikasi group
whatsapp terus bermunculan, teman-teman ku pada asik memperlihatkan
kelulusan mereka di kampus yang mereka inginkan. Sementara aku? Harus menanggung
malu karena tidak berhasil. Air mataku tumpah saat itu, murka pada tuhan
sejadi-jadinya. Menyalahkan takdir yang tak berpihak kepadaku, menyalahkan
tuhan yang tidak bersikap baik padaku. intinya saat itu ,dimataku semua salah.
Aku merasa gagal pada saat itu. Satu persatu pertanyaan dari
keluargaku muncul. “kok bisa ga lulus sih? Pasti belajarnya ga rajin kan? kok
bisa kalah sama temen-temen yang lain?” semua tanya itu seolah menyalahkanku
atas seluruh kegagalan ini. Aku juga tidak menginginkan hal ini terjadi, siapa
yang ingin kegagalan mampir dalam kehidupannya?. Hanya wajah kedua orang tua ku
yang terbayang pada saat itu. Aku merasa telah mengecewakan keduanya, aku
merasa anak yang tidak membalas jasa orang tua. aku benci pada diriku sendiri.
Hari demi hari aku masih saja terpuruk dengan keadaan. Aku
bukanlah orang yang lemah dalam prestasi, tapi kenapa aku harus menerima
kegagalan ini? Aku menyalahkan diriku terus-menerus. Merasa diriku payah, tidak
beruntung, bodoh dan sial. Tuhan sudah salah dalam memberikan takdir. Lagi dan
lagi aku terus menyalahkan Tuhan tanpa tau berintrospeksi diri.
Saat itu, hariku dipenuhi dendam pada takdir tuhan. Sampai suatu
ketika, ibuku bilang” kejadian yang sekarang terjadi, itu bukan kehendak kita,
baik itu menggembirakan atau mengecewakan. Tuhan udah ngatur dari sebelum kamu
hadir di dunia. Yang salah itu bukan takdir, kamu juga ga salah. Yang harus
dipertanyakan adalah imanmu. Kamu kurang yakin dengan garis hidup yang sudah
Tuhan tentukan? Kamu yakin rencana hidupmu yang kamu tentukan lebih baik dari
rencana Tuhan?”.
Kalimat itu berhasil masuk kedaam pikiran dan hatiku. Patutkah
aku menyalahkan tuhan saat ini? sementara aku enggan mematuhi perkataanNYA. Patutkah
aku menyalahkan diriku sendiri? sementara Ia sudah melakukan segala hal yang
terbaik.
Aku coba bangkit dari keterpurukan ini, menyalahkan tuhan
tidak membuatku menjadi tenang. Menyalahkan diri sendiri juga tidak akan
membuatku sukses dan bahagia. Semua hal itu hanya akan menghabiskan waktuku.
Kegagalan yang kamu alami saat ini, bukan berarti menjadi
penghalang suksesmu di masa depan.
Tangismu di hari ini, bukan berarti menjadi penghalang tawa
bahagiamu kelaknya.
Berhenti untuk terus menyalahkan diri sendiri. Berterimakasihlah
padanya karna sudah menjadi manusia yang kuat dan hebat. Setiap manusia, punya
peta kesuksesannya tersendiri. Kamu berbeda jalan dengan mereka, belum tentu kamu
gagal. Kesuksesan akan menjadi jalan akhirmu jika kamu terus melangkah. Ayo!! Jangan
berhenti, sukses menunggu kamu menjemputnya.
Jangan pernah takut dengan takdir yang sudah tuhan gariskan. Keinginanmu
yang jauh-jauh hari sudah kamu rencanakan belum tentu akan baik untukmu
kedepannya nanti. Tuhan selalu punya cara dalam memabahagiakan hambanya. Tuhan memang
tepat pada janjinya, kita saja yang terlalu tergesa-gesa dalam menuntut, tanpa
berbuat sesuatu yang tuhan senangi.
Menangis,kecewa,sedih. Itu adalah hal lumrah yang dilakukan
manusia ketika ia tak mendapati apa yang diinginkan. Tapi, hal itu tidak boleh
menjadikanmu lemah. Dulu, orang tuamu berkeinginan agar anaknya bisa menjadi
manusia yang kuat nantinya. Tidak lemah bahkan putus asa. Kamu harus mewujudkan
itu.
Kamu adalah manusia hebat yang telah tuhan ciptakan
Kamu adalah manusia kuat yang terlahirkan,
Berhenti untuk berputus asa, dan mari melangkah untuk
menyambut asa.
Comments
Post a Comment